Jumat, 28 Desember 2018

NIGHTCRAWLER (2014) | MEDIA PEMBUNGKAM PUBLIK

Sejatinya, acara televisi itu wajib punya kualitas dan tentunya mendidik. Sayang, untuk menarik banyak penonton terkadang banyak stasiun televisi menghalalkan segala cara untuk mendapat rating tertinggi. Salah satunya adalah dengan membuat konten semenarik mungkin dengan memanipulasi kasus atau memutarbalikan fakta. Contoh film yang menyuguhkan hal tersebut adalah di dalam film Nightcrawler (2014) yang ditulis oleh Dan Gilroy.



Sebelumnya, mari kita simak trailernya terlebih dahulu~



NIGHTCRAWLER (2014) 



Film ini menceritakan seorang pengangguran asal Los Angeles yang merasa kesulitan mencari pekerjaan yang layak untuk mencukupi hidupnya, namun akhirnya ia mendapat pekerjaan dengan cara yang illegal. Ia bernama Lou Bloom (Jake Gyllenhaal). 

Pada awalnya ia mendapati sebuah kecelakaan di sebuah jalan dan rasa penasarannya tergugah ketika melihat pria yang bernama Joe Lodder (Bill Paxton) mengabadikan peristiwa tersebut dengan kamera camcorder dan menjualnya pada sebuah stasiun tv. Lou ingin bergabung dengannya namun ditolak.




Karena ditolak, Lou pun mencoba menjadi jurnalis lepas. Ia membeli sebuah video recorder dan police scanner untuk mengetahui dimana ada kejadian yang bisa ia liput menjadi sebuah berita. Berkat beberapa rekaman bagus yang dihasilkannya, Lou pun dipekerjakan sebagai jurnalis lepas oleh KWLA News yang dipimpin Nina (Rene Russo).


Semangatnya pun terus membara untuk meliput berita. Tak ingin bekerja sendiri, Lou merekrut karyawan yang benar-benar mengerti seluk beluk Los Angeles, Rick (Riz Ahmed).  Dia berusaha melakukan semua cara untuk mendapatkan berita-berita kriminal yang terbaik, seperti membuntuti dan merekam adegan kejahatan yang dilakukan seorang penjahat tanpa berniat mencegah atau membantu korban. Ia bahkan berani menyentuh dan memindahkan barang atau korban yang ada di tempat kejadian perkara sebelum polisi atau medis datang.


Hubungan Lou pun kian dekat dengan direktur berita dari stasiun tv KWLA, Nina. Mereka berdua saling berbagi keuntungan, Lou membutuhkan uang dan Nina membutuhkan berita yang akan tetap terus meningkatkan karirnya di industri berita. Nina malah mendukung semua yang dilakukan oleh Lou, dan semakin menyukai pekerjaan Lou karena rating televisinya semakin naik. Padahal ia tahu bahwa itu melanggar aturan penyiaran.

Suatu ketika terjadi pembantaian yang terjadi di sebuah rumah, Ia merekam semua kronologis dari mulai ia melihat pelaku dan mobil pelaku, lalu masuk ke rumah tersebut dan mendapati banyak korban yang tewas. Ia terus merekamnya tanpa menolong sama sekali. Ketika polisi akan datang ke TKP, Lou pun melarikan diri karena sudah mendapatkan hasil rekaman yang bagus.


Namun ketika diintrogasi polisi, ia menyembunyikan informasi yang sudah ia dapat, dan malah mengatakan bahwa ia tidak melihat wajah pelaku dengan jelas. Padahal ia sudah merekamnya dengan jelas. Apa yang sebenarnya akan dilakukan Lou adalah mencoba menjebak sendiri para pembunuh tersebut dengan mencari keuntungan sebanyak mungkin meski ia menyalahi aturan.

Lalu terjadilah sebuah perampokan, lagi-lagi ia merekam hasil yang bagus dan bahkan Lou membuat rekannya mati tertembak oleh pelaku dan ia rekam juga tanpa menolong rekannya tersebut. Ia memberi tahu lokasi TKP tersebut pada polisi, agar mendapat keuntungan.


Pada akhirnya polisi mencurigai atas semua yang dilakukan oleh Lou tentang rekamannya. Tetapi hal itu tidak menahan Lou untuk melakukan aksi rekaman yang selanjutnya, malah akhirnya ia semakin sukses dan mempunyai banyak rekan baru untuk mencari berita kriminal yang selanjutnya
                                                                                                    
ANALISIS
Film ini sangatlah menarik untuk ditonton, terutama bagi seseorang yang ingin terjun di dunia Broadcasting. Karena di dalam film ini memuat banyak adegan-adegan yang tidak semua orang tahu sisi gelap dibalik penyiaran di sebuah televisi. Penuh dengan manipulasi dan semua dilakukan dengan segala cara hanya agar menaikan rating.

Dalam menggali informasi dari seseorang narasumber, Lou memang terlihat hebat karena ia bisa menggali informasi yang tidak semua orang tahu. Ia bahkan kritis menanyakan berbagai hal dan bersikeras merekam semua kejadian. Namun apa yang ia lakukan terlalu berlebihan dan malah melanggar peraturan yang seharusnya.

Tindakan yang dilakukan oleh Lou selaku wartawan dan Nina selaku direktur dari stasiun TV KWLA sangatlah melanggar kode etik. Lou membabi buta merekam hasil yang bagus tanpa tahu mana yang harus direkam dan mana yang tidak boleh direkam demi mendapatkan keuntungan uang yang besar. Selain itu, melanggar juga kode etik penyiaran yang dimana jika diamati dari segi kode etik penyiaran di Indonesia. Kode etik tersebut diantaranya:

1. UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002 pasal 36 isi siaran dilarang menonjolkan unsur kekerasan.
2. UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002 pasal 48 pedoman perilaku penyiarannya adalah membatasi adegan kekerasan dan sadisme.
3. UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002 pasal 26 menerapkan aturan melakukan sensor internal terhadap semua isi siaran yang akan disalurkan.

Dalam film ini sangatlah bertentangan dengan pedoman-pedoman penyiaran yang seharusya, jika disandingkan dengan aturan penyiaran yang diberlakukan di Indonesia.

Nina kian menayangkan apa yang sebenarnya tidak boleh ditayangkan, tanpa difilter terlebih dahulu, agar menaikan rating stasiun TV dan agar masyarakat hangat membicarakan apa yang sudah ditayangkan di stasiun TV milik Nina tersebut.

Ia melakukan segala cara dengan hal yang lebih nekat lagi agar kontennya terlihat menarik. Padahal di dalam dunia broadcasting, kita harus tahu betul aturan apa saja yang dimuat dalam menyiarkan sebuah berita, namun justru mereka malah melanggar aturan demi mendapatkan sebuah keuntungan besar.

Seharusnya dalam menayangkan sesuatu yang ditujukan kepada publik adalah dengan mentaati dan mengikuti peraturan/pedoman yang ada. Sehingga televisi dinilai memilki edukasi yang tinggi dan memiliki kepercayaan publik.

Dan kita bisa lihat bahwa media itu dapat membungkam publik. Masyarakat bungkam dengan apa yang ditayangkan oleh media. Masyarakat publik tetap percaya & menikmati apa yang disuguhkan. Tanpa tahu cerita dibalik memproduksi sebuah berita tersebut.


Menarik bukan? Jika kalian ingin menontonnya, bisa klik link ini